Social Icons

Pages

Kamis, 23 Februari 2012

Kemagnetan



a) Magnet
Lebih dari 2000 tahun yang lalu, orang Yunani yang hidup di suatu
daerah di Turki yang dikenal sebagai Magnesia menemukan batu aneh. Batu
tersebut menarik benda-benda yang mengandung besi seperti diperlihatkan
pada Gambar. Karena batu tersebut ditemukan di Magnesia, orang Yunani
memberi nama batu tersebut
magnet.
Kemagnetan adalah suatu
sifat zat yang teramati
sebagai suatu gaya tarik atau
gaya tolak antara kutubkutub
tidak senama maupun
senama. Gaya magnet
tersebut paling kuat di dekat
ujung-ujung atau kutub-kutub
magnet tersebut. Semua magnet memiliki dua kutub magnet yang
berlawanan, utara (U) dan selatan (S). Apabila sebuah magnet
batang digantung maka magnet tersebut berputar secara bebas,
kutub utara akan menunjuk ke utara.

b) Bahan Magnetik
Jika kamu mendekatkan sebuah magnet pada sepotong kayu,
kaca, alumunium, maupun plastik, apa yang terjadi? Ya, kamu betul
jika kamu mengatakan tidak terjadi apa-apa. Tidak ada pengaruh
apapun antara magnet dan bahan-bahan tersebut. Disamping itu,
bahan-bahan tersebut tidak dapat dibuat magnet. Tetapi, bahan-bahan
seperti besi, baja, nikel, dan kobalt bereaksi dengan cepat terhadap sebuah
magnet. Seluruh bahan tersebut dapat dibuat magnet. Mengapa beberapa
bahan mempunyai sifat magnetik sedangkan yang lain tidak?
Secara sederhana kita dapat mengelompokkan bahan-bahan menjadi dua
kelompok. Pertama adalah bahan magnetik, yaitu bahan-bahan yang dapat
ditarik oleh magnet. Kedua adalah bahan bukan magnetik, yaitu bahan-bahan
yang tidak dapat ditarik oleh magnet.
Bahan magnetik yang paling kuat disebut bahan ferromagnetik. Nama
tersebut berasal dari bahasa Latin ferrum yang berarti besi. Bahan
ferromagnetik ditarik dengan kuat oleh magnet dan dapat dibuat menjadi
magnet. Sebagai contoh, jika Anda mendekatkan sebuah magnet pada
sebuah paku besi, magnet akan menarik paku tersebut. Jika Anda menggosok
paku dengan magnet beberapa kali dengan arah yang sama, paku itu sendiri
akan menjadi sebuah magnet. Paku tersebut akan tetap berupa magnet
meskipun magnet yang digunakan menggosok tersebut telah dijauhkan.
Bahan-bahan magnetik tersebut dapat dibagi menjadi dua macam.
Bahan ferromagnetik, yaitu bahan yang dapat ditarik oleh magnet dengan
kuat. Bahan ini misalnya adalah besi, baja, dan nikel.
Bahan paramagnetik, yaitu benda yang dapat ditarik oleh magnet dengan
lemah. Benda-benda ini misalnya adalah aluminium, platina, dan mangan.
Sedangkan bahan yang tidak dapat ditarik oleh magnet digolongkan sebagai
bahan diamagnetik misalnya bismut, tembaga, seng, emas dan perak.
Beberapa bahan, seperti besi lunak, mudah dibuat menjadi magnet. Tetapi
bahan tersebut mudah kehilangan kemagnetannya. Magnet yang dibuat dari
bahan besi lunak seperti itu disebut magnet sementara. Magnet lain dibuat
dari bahan yang sulit dihilangkan kemagnetannya. Magnet demikian disebut
magnet tetap. Kobalt, nikel, dan besi adalah bahan yang digunakan untuk
membuat magnet tetap. Banyak magnet tetap dibuat dari campuran
aluminium, nikel, kobalt dan besi.

c) Kutub Magnet
Semua magnet mempunyai sifat-sifat tertentu. Setiap magnet,
bagaimanapun bentuknya, mempunyai dua ujung dimana pengaruh
magnetiknya paling kuat. Dua ujung tersebut dikenal sebagai kutub magnet.
Salah satu kutub diberi nama kutub utara (U) dan kutub yang lain diberi nama
kutub selatan (S). Magnet dibuat dalam berbagai bentuk dan ukuran meliputi
magnet batang, tapal kuda, dan cakram.
Jika dua magnet saling didekatkan, mereka saling mengerahkan gaya,
yaitu gaya magnet. Gaya magnet, seperti gaya listrik, terdiri dari tarik-menarik
dan tolak-menolak. Jika dua kutub utara saling didekatkan, kedua kutub
tersebut akan tolak-menolak. Demikian juga halnya jika dua kutub selatan
saling didekatkan. Namun, jika kutub utara utara salah satu magnet
didekatkan ke kutub selatan magnet lain, kutub-kutub tersebut akan tarikmenarik.
Aturan untuk kutub-kutub magnet tersebut berbunyi: Kutub-kutub
senama akan tolak-menolak dan kutub-kutub tidak senama akan tarikmenarik.
Bagaimana aturan ini bila dibandingkan dengan aturan yang
memaparkan perilaku muatan listrik?
Kutub magnet selalu ditemukan berpasangan, kutub utara dan kutub
selatan. Jika sebuah magnet dipotong menjadi dua buah, dihasilkan dua
magnet yang lebih kecil masing-masing mempunyai satu kutub utara dan satu
c) Kutub Magnet
Semua magnet mempunyai sifat-sifat tertentu. Setiap magnet,
bagaimanapun bentuknya, mempunyai dua ujung dimana pengaruh
magnetiknya paling kuat. Dua ujung tersebut dikenal sebagai kutub magnet.
Salah satu kutub diberi nama kutub utara (U) dan kutub yang lain diberi nama
kutub selatan (S). Magnet dibuat dalam berbagai bentuk dan ukuran meliputi
magnet batang, tapal kuda, dan cakram.
Jika dua magnet saling didekatkan, mereka saling mengerahkan gaya,
yaitu gaya magnet. Gaya magnet, seperti gaya listrik, terdiri dari tarik-menarik
dan tolak-menolak. Jika dua kutub utara saling didekatkan, kedua kutub
tersebut akan tolak-menolak. Demikian juga halnya jika dua kutub selatan
saling didekatkan. Namun, jika kutub utara utara salah satu magnet
didekatkan ke kutub selatan magnet lain, kutub-kutub tersebut akan tarikmenarik.
Aturan untuk kutub-kutub magnet tersebut berbunyi: Kutub-kutub
senama akan tolak-menolak dan kutub-kutub tidak senama akan tarikmenarik.
Bagaimana aturan ini bila dibandingkan dengan aturan yang
memaparkan perilaku muatan listrik?
Kutub magnet selalu ditemukan berpasangan, kutub utara dan kutub
selatan. Jika sebuah magnet dipotong menjadi dua buah, dihasilkan dua
magnet yang lebih kecil masing-masing mempunyai satu kutub utara dan satu
kutub selatan. Prosedur ini dapat diulang-ulang, namun selalu dihasilkan
sebuah magnet lengkap yang terdiri dari dua kutub


Tidak memandang berapa kali sebuah magnet dipotong menjadi dua, tiap-tiap
potongan tetap mempertahankan sifat-sifat kemagnetannya