Social Icons

Pages

Senin, 06 Agustus 2012

Reproduksi Virus

Virus  menunjukkan satu ciri kehidupan , yaitu reproduksi, namun reproduksi  virus hanya  terjadi jika berada dalam sel organism lain, dengan demikian virus hanya dapat hidup secara parasit, reproduksi virus  terjadi dengan cara yang bervariasi. Meskipun demikian semua cara reproduksi virus melalui 5 tahap, yaitu tahap pelekatan ( adsorbs ), penetrasi ( injeksi ),replikasi dan sintesis ( penggabungan ), pematangan  (perakitan )dan pelepasana  (lisis ) .
Berdasarkan  tahapan – tahapannya itu daur hidup virus dapat dibedakan  menjadi daur litik  dan daur lisogenik. Berikut ini akan diuraikan kedua macam daur hidup virus tersebut, terutama virus penginfeksi  bakteri atau fag.

 



 a.          Fase pembelahan
Dalam keadaan tersambung itu, DNA Virus tidak aktif, yang dikenal sebagai profag. Karena DNA Virus menjadi satu dengan DNA Bakteri, maka jika DNA Bakteri melakukan replikasi, profag juga melakukan  replikasi. Misalnya saja jika bakteri akan membelah diri, DNA Bakteri akan mengcopy diri dengan proses replikasi. Dengan demikian profag juga ikut terkopi, terbentuklah dua sel bakteri sebagai hasil pembelahan  dan di dalam setiap sel anak bakteri terkandung profag yang identik. Demikian seterusnya hingga proses pembelahan bakteri berlangsung berulang kali sehingga setiap sel bakteri yang terbentuk di dalamnya terkandung profag, dengan demikian jumlah profag mengikuti jumlah sel bakteri  yang ditumpanginya.
b.         Fase Sintesis
Oleh karena satu dan lain hal umpamanya karena radiasi atau pengaruh zat kimia tertentu, profag tiba – tiba aktif, profag tersebut memisahkan diri dari DNA Bakteri, kemudian menghancurkan DNA Bakteri, selanjutnya DNA virus mengadakan sintesis yakni mengsintesis potein untuk digunakan  sebagai kapsid  bagi virus – virus baru dan juga mereplikasiDNA sehingga DNA Virus menjadi banyak.
 c.        Fase perakitan.
Kapsid – kapsid  di rakit  menjadi kapsid virus yang utuh yang berfungsi sebagai selubung virus. Kapsid Virus yang terbentuk mencapai  100 – 200 kapsid baru, selanjutnya DNA Hasil replikasi masuk ke dalamnya guna membentuk virus – virus baru.
 d.         Fase litik
Setelah terbentuk virus – virus baru terjadilah lisis sel bakteri ( uraian sama dengan  litik ) virus – virus yang terbentuk berhamburan keluar sel  bakteri guna menyerang bakteri baru, dalam daur selanjutnya virus dapat mengalami daur litik atau lisogenik, demikian seterusnya.
Virus dapat ‘’ memaksa ‘’ sel – sel inang untuk memproduksi virus – virus baru, berdasarkan jenis asam nukleatnya, ada 3 bentuk strategi virus  dalam ‘’memaksa’’ sel – sel inang untuk membentuk virus – virus baru.
  • VIRUS YANG MEMILIKI ASAM NUKLEAT YANG BERUPA DNA.
Virus  menginfeksi  sel inang, DNA mengalami replikasi  ( penggandaan ) menjadi beberapa DNA. DNA juga  mengalami transkripsi membentuk mRNA ( RNA- Duta ). RNA Duta ( mRNA) akan mengalami translasi ( penerjemahan ) untuk menghasilkan protein selubung virus . masih di dalam sel inang, DNA dan protein virus mengkontruksi diri menjadi virus – virus baru. mRNA juga menstralasi membentuk enzim penghancur yang akhirnya menghancurkan membran sel. Dengan demikian sel inang lisis ( hancur ) dan virus – virus keluar dan siap menginfeksi sel inang yang baru, virus yang intinya berupa DNA misalnya virus herpes, bakteriofag, virus cacar.
  • VIRUS YANG INTINYA BERUPA RNA
Virus yang intinya berupa RNA, di daam sel inang akan mengalami replikasi membentuk  RNA- RNA baru. RNA juga mengalami translasi membnentuk protein untuk selubung virus.  Di dalam sel inang, RNA dan protein virus mengkontruksi diri menjadi virus – virus baru.mRNA juga menstranslasi membentuk enzim penghancur yang menghancurkan membrane sel. Dengan demikian sel inang lisis ( hancur ) dan virus – virus keluar dan siap menginfeksi sel inning yang baru.
  • RETROVIRUS ( virus dengan inti rna yang dapat menjadi cetakan  untuk membentuk kopi dna )
  •  
Berbeda dengan kedua  macam virus di atas retrovirus masuk ke dalam sel dengan endositosis, endositosis adalah masuknya molekul ke dalam sel dengan cara : sel membentuk tonjolan kemudian molekul di telan masuk ke dalam sel. Jadi dengan cara endositosis, baik inti maupun kapsid retrovirus ikut masuk ke dalam sel inang.
Di daalm sel inang, RNA, retrovirus dapat membuat kopi DNA ( cDNA). Hal ini dapat terjadi karena retrovirus memiliki enzim  transcriptase balik,, yaitu suatu enzim yng dapat membuat kopi DNA  dari RNA. Kemampuan ini  tidak  dimiliki organisme, dan hanya dimiliki  oleh virus. DNA kopi ini kemudian diintegrasikan kedalam DNA inang ( pada umumnya sel hewan )DNA kemudian mengalami transkripsi membentuk RNA, baik RNA Yang akan  menjadi RNA inti virus, maupun mRNA yang membawa kodon yang  akan ditranslasikan  menjadi protein dan enzim transcriptase balik
Selanjutnya RNA – RNA inti virus, enzim transriptase balik, dan protein virus mengkontruksi  diri membentuk  virus – virus baru. Retrovirus tidak memproduksi enzim penghancur, jadi virus – virus baru yang di bentuk di dalam sel inang keluar sel tanpa menghancurkn membrane sel, yaitu dengan eksositosis, eksositosis adalah kebalikan dari endositosis
Contoh retrovirus adalah HIV, virus  penyebab penyakit AIDS. HIV mempunyai inti RNA, dan didalam sel tubuh manusia enzim transcriptase balik akan membuat kopi DNA dari RNA HIV tersebut.
Seperti telah disebutkan  bahwa cara reproduksi virus bervariasi. Berikut ini 2 contoh reproduksi virus. Yaitu reproduksi  pada virus  bakteri ( bakteriofage ) dan virus hewan
REPRODUKSI BAKTERIOFAGE
Reproduksi bakteriofage dapat terjadi melalui dua siklus. Yaitu siklus litik dan lisogenik, pada siklus litik tahap pelekatan,penetrasi, replikasi dan sintesis serta pematangan berlangsung cepat. Partikel virus dapat dari sel yang diinfeksi dengan memecahkan sel tersebut sehingga sel inang mati ( lisis)
Pada siklus lisogenik, DNA/RNA virus akan disisipkan pada romosom sel inang. Kromosom yang tersisipi DNA/RNA virus akan mengadakan replikasi, hal ini terjadi secara terus menerus selama pembelahan sel sehingga materi genetic virus akan diwariskan pada sel – sel anakan sel inang, jadi pada siklus lisogenik, infeksi virus memasuki masa laten, artinya sel inang tidak pecah ( mati )
REPRODUKSI VIRUS HEWAN
Salah satu jenis virus hewan adalah  virus yang memiliki sampul virus, pada tahap pelekatan, sampul virus melekat dan berfusi ( bergabung ) dengan membrane sel inang. Pada tahap penetrasi DNA virus dan kapsid terpisah, selanjutnya pada tahap replikasi dan sintesis terjadi replikasi DNA Virus,kapsid dan sampul virus.pada tahaap pematangan terbentuklah partikel partikel virus baru, pada tahap ini juga sampul virus terbentuk pada partikel virus baru.pada tahap pelepasan, virus baru keluar dari sel inang dan siap menginfeksi sel lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar