Tapi militer AS menginginkan kalkulator mekanis yang lebih baik untuk perhitungan secara ilmiah. Hingga perang dunia ke 2 Amerika mempunyai kapal perang yang dapat menembakkan peluru seberat mobil kecil hingga jarak lebih dari 25 mil. Fisikawan dapat menulis persamaan yang menggambarkan bagaimana hambatan atmosferis, angin, gravitasi, kecepatan di mulut senjata dan lainnya dapat menentukan jalannya peluru. Tapi memecahkan persamaan seperti itu sangat sulit. waktu itu pekerjaan tersebut dikerjakan oleh manusia. Hasil dari perhitungan mereka akan dilampirkan di “tabel penembakan” balistik yang ditempatkan di buku petunjuk penggunaan senjata. Selama perang dunia ke 2 militer AS menjelajahi negaranya untuk mencari lulusan ilmu matematika (umumnya perempuan) untuk disewa mengerjakan tabel-tabel ini. Tapi tidak cukup manusia yang dapat ditemukan untuk mengejar perlunya tabel-tabel yang baru. Kadangkala barang-barang artileri harus dikirimkan ke medan perang tanpa tabel penembakan yang diperlukan dan ini artinya senjata tersebut hampir tidak berguna karena mereka tidak dapat diarahkan dengan tepat. Menghadapi situasi ini, militer AS ingin menginvestasikan dananya untuk mengotomatiskan jenis perhitungan ini.
Satu sukses awal adalah komputer Mark I dari Harvard yang dibuat atas kerjasama antara Harvard dan IBM pada tahun 1944. Ini adalah komputer digital yang dapat diprogram yang pertama kali dibuat di Amerika. Tapi komputer itu tidak sepenuhnya komputer elektronis. Malahan Mark 1 dibuat dari saklar-saklar, relay, batang yang berputar dan kopling. Mesin ini mempunyai bobot sebesar 5 ton, terdiri dari kabel sepanjang 500 mil, tinggi 8 kaki dan panjang 51 kaki, serta mempunyai batang berputar sepanjang 50 kaki yang diputar oleh motor elektrik 5 daya kuda. Mark 1 berjalan tanpa henti selama 15 tahun, berbunyi seperti satu ruangan yang penuh dengan perempuan sedang menjahit. Untuk menunjukan skala dari mesin ini, perhatikan empat mesin ketik di latar depan foto berikut
Harvard Mark I : sebuah komputer elektro-mekanis
Anda bisa melihat batang berputar sepanjang 50 kaki dibagian bawah
foto diatas. Batang ini adalah pusat tenaga dari keseluruhan mesin.
Desain ini adalah peninggalan cara berpikir pada masa tenaga air
digunakan untuk menggerakkan sebuah mesin, dan tiap alat lain digerakkan
oleh sabuk yang terhubung dengan batang utama yang diputar oleh roda
air luar.
Batang utama yang terhubung
dengan roda air luar dan terhubung dengan tiap mesin melalui sabuk
adalah sumber tenaga utama untuk semua mesin di pabrik.
Ini adalah tampilan dekat dari empat pembaca
pita kertas dari Mark I. Pita kertas adalah peningkatan dari satu kotak
yang penuh dengan kartu berlubang yang semua orang pernah
menjatuhkannya–lalu teracak–
Satu dari empat pembaca pita kertas dari Harvard Mark I (anda bisa memperhatikan gulungan kartu berlubang muncul dari bawah)
Satu dari programmer utama untuk Mark I adalah seorang perempuan bernama Grace Hopper.
Hopper menemukan “bug” komputer pertama : seekor ngengat mati yang
masuk ke dalam Mark 1 yang sayapnya menghalangi pembacaan lubang di pita
kertas. Kalimat “bug” telah digunakan untuk melambangkan kesalahan
paling tidak sejak 1889 tapi Hopper dikenal sebagai orang yang membuat
kalimat “debugging” untuk menggambarkan pekerjaan menghilangkan
kesalahan-kesalahan program.
“bug” komputer pertama [foto (C) 2002 IEEE]
Pada tahun 1953 Grace Hopper menemukan
bahasa tingkat tinggi pertama, “Flow-matic”. Bahasa ini pada akhirnya
kemudian menjadi COBOL yang menjadi bahasa pemrograman yang paling
terpengaruh oleh masalah Y2K. Bahasa tingkat tinggi didesain untuk bisa
lebih dipahami oleh manusia daripada bahasa biner yang hanya dimengerti
oleh mesin komputer. Bahasa tingkat tinggi tidak berguna tanpa sebuah
program –dikenal dengan sebuah compiler —
untuk menterjemahkan ke bahasa biner dari komputer. Dan karena itu Grace
Hopper juga membuat compiler pertama di dunia. Grace tetap aktif
sebagai Admiral di angkatan laut sampai usia 79 tahun.
Mark I bekerja pada angka-angka sepanjang 23
digit. Mesin ini bisa menambahkan atau mengurangi dua dari angka-angka
ini dalam waktu 3/10 detik, mengalikannya dalam empat detik, dan
membaginya dalam 10 detik. Empat puluh lima tahun kemudian komputer
dapat mengerjakan penjumlahan dalam waktu sepersemilyar detik! Walaupun
Mark I mempunyai 750 ribu komponen, tapi hanya bisa menyimpan 72 angka!
Saat ini, komputer rumah bisa menyimpan 30 juta angka di RAM dan 10
milyar lagi di harddisk. Saat ini, sebuah angka bisa diambil dari RAM
setelah tertunda hanya beberapa sepersemilyar detik, dan dari harddisk
setelah tertunda beberapa seperseribu detik. Kecepatan seperti ini jelas
tidak mungkin untuk sebuah mesin yang harus menggerakkan batang yang
berputar dan itu sebabnya komputer elektronis membunuh pendahulunya
komputer mekanis.
Sebagai catatan hiburan, desainer utama dari Mark I, Howard Aiken
dari Harvard, memperkirakan bahwa pada tahun 1947 enam komputer digital
akan cukup untuk memuaskan kebutuhan komputasi seluruh Amerika Serikat.
IBM telah menugaskan penelitian ini untuk menentukan apakah harus
mengembangkan penemuan baru ini menjadi satu produk standar (hingga saat
itu komputer adalah barang langka yang dibuat dengan pesanan).
Perkiraan Aiken tidaklah terlalu buruk karena hanya beberapa institusi
(utamanya, pemerintah dan militer) yang mampu membeli apa yang disebut
komputer pada tahun 1947. Dia hanya tidak meramalkan revolusi
elektronik-mikro yang memungkinkan alat seperti IBM Stretch dibuat pada tahun 1959
(Diatas hanyalah konsol untuk operator dari panjang keseluruhan 33 kaki)
Dikenal sebagai komputer rumah pada tahun 1976 seperti APPLE I ini yang dijual hanya seharga $600
Apple I yang dijual sebagai kit yang dipasang sendiri (tanpa kotak yang indah seperti terlihat disini)
Komputer menjadi barang yang sangat mahal
karena mereka memerlukan banyak perakitan dengan tangan, seperti
perkabelan yang terlihat di CDC 7600 ini :
Perkabelan yang biasa digunakan di komputer mainframe generasi awal [photo courtesy The Computer Museum]
Revolusi mikroelektronis adalah yang
memungkinkan jumlah perkabelan dengan tangan seperti foto diatas menjadi
dapat diproduksi massal sebagai sirkuit terintegrasi yang terdiri dari potongan kecil silikon seukuran ibu jari anda.
Sebuah sirkuit terintegrasi (“chip silikon”) [photo courtesy of IBM]
Keuntungan utama dari sirkuit terintegrasi adalah bukan transistor
(saklar) nya yang berukuran kecil (itu adalah keuntungan kedua), tapi
lebih kepada jutaan transistor dapat dibuat dan saling terhubung dalam
proses produksi massal. Semua bagian dari sirkuit terintegrasi dibuat
secara serempak melalui topeng optis dalam jumlah kecil (mungkin 12)
yang menentukan geometri tiap lapisan. Ini mempercepat proses pembuatan
sebuah komputer — yang lalu dapat mengecilkan biaya pembuatannya–
seperti mesin cetak Gutenberg mempercepat pembuatan buku dan pada
akhirnya membuatnya dapat terjangkau oleh semua kalangan.Komputer IBM Stretch pada tahun 1959 memerlukan panjang 33 kaki untuk manampung 150,000 transistor. Transistor-transistor ini sangat-sangat kecil dibandingkan pendahulunya yaitu tabung hampa, tapi mereka tetaplah elemen-elemen individual yang memerlukan perakitan individual. Hingga awal 1980-an transistor sebanyak ini dapat dengan serempak dibuat kedalam sirkuit terintegrasi. Pada masa kini Mikroprosesor Pentium 4 mengandung 42,000,000 transistor dengan ukuran keping silikon yang sebesar ibu jari yang sama.
Lucu untuk mengingat bahwa antara IBM Stretch (yang akan disebut mainframe pada masa kini) dan Apple I (sebuah komputer desktop) terdapat segmen industri yang disebut dengan komputer mini seperti komputer PDP-12 pada tahun 1969 berikut ini:
DEC PDP-12
Yakin terlihat “mini” ya? Tapi cerita terus berlanjut.
Satu percobaan awal dalam mambuat komputer
digital elektronik (tanpa roda gigi, kem, sabuk, batang berputar dan
lainnya) terjadi pada tahun 1937 oleh J.V. Atanasoff ,
seorang profesor fisika dan matematika di Iowa State University. Pada
tahun 1941 dia dan siswa lulusannya, Clifford Berry, sukses membuat
mesin yang dapat memecahkan 29 persamaan secara serempak dengan 29 lagi
tidak diketahui. Mesin ini adalah yang pertama menyimpan data sebagai
muatan listrik di kapasitor, yang mana menjadi proses pada komputer saat
ini menyimpan informasi di memori utamanya (DRAM atau Dynamic RAM).
Sejauh para penemunya menyadari, mesin itu juga yang pertama
menggunakan aritmatika biner. Akan tetapi, mesin itu tidak dapat
diprogram, kurang mempunyai cabang kondisional, desainnya hanya sesuai
untuk satu jenis permasalahan matematika, dan tidak ditindaklanjuti
setelah perang dunia ke 2. Penemunya bahkan tidak merawat mesinnya
sendiri dan dibongkar oleh mereka yang pindah ke ruangan dimana mesin
tersebut ditinggalkan.
Komputer Atanasoff-Berry [photo (c) 2002 IEEE]
Calon lain dari nenek moyang komputer moderen adalah Colossus,
dibuat saat perang dunia ke 2 oleh Inggris untuk keperluan memecahkan
kode kriptografi yang digunakan Jerman. Inggris memimpin dunia dalam
mendesain dan membuat mesin elektronik khusus untuk pemecahan kode, dan
dengan teratur dapat membaca transimisi radio jerman yang di-kodekan.
Tapi dengan jelas Colossus bukan untuk keperluan umum, mesin yang dapat
diprogram ulang. Perhatikan adanya puli pada dua foto Colossus dibawah :
Dua gambar mesin pemecah kode Colossus dari Inggris Raya
Harvard Mark I, komputer
Atanasoff-Berry, dan Colossus membuat sumbangan penting. Saat pelopor
komputer Inggris dan Amerika masih berdebat siapa yang pertama kali
membuat apa, pada tahun 1965 hasil karya orang Jerman Konrad Zuse
disiarkan pertama kali di Inggris. Menghebohkan! Zuse telah membuat
lanjutan dari komputer keperluan umum di Nazi Jerman. Yang pertama, Z1, dibuat antara 1936 dan 1938 di kamarnya di rumah orangtuanya.
Zuse Z1 di kediamannya
Mesin ketiga Zuse, Z3,
dibuat pada tahun 1941, mungkin adalah komputer digital yang dapat
diprogram (yaitu, dikendalikan software), keperluan umum, dan berfungsi,
yang pertama. Tanpa pengetahuan akan adanya penemu mesin penghitung
sejak Leibniz (yang hidup di tahun 1600-an) , Zuse menemukan kembali
konsep pemrogramannya Babbage, dan memutuskan sendiri untuk menggunakan
pewakilan biner untuk angka (Babbage menganjurkan desimal). Mesin Z3
dihancurkan pemboman pasukan sekutu. Z1 dan Z2 menemui nasib yang sama
dan Z4 selamat hanya karena Zuse membawanya naik ke pegunungan.
Pencapaian Zuse adalah yang paling menakjubkan dengan keterbatasan
material dan sumberdaya manusia di Jerman saat perang dunia ke 2. Zuse
bahkan tidak bisa mendapatkan pita kertas hingga dia harus membuatnya
sendiri dengan cara membuat lubang di lembaran film bekas. Karena mesin
ini tidak dikenal di luar Jerman, mereka tidak berpengaruh pada jalur
sejarah komputasi di Amerika. Tapi arsitektur mereka mirip dengan yang
digunakan pada masa kini: Unit Aritmetik untuk melakukan perhitungan,
memori untuk menyimpan angka-angka, sistem kontrol untuk mengawasi
operasi, dan alat input-output untuk berhubungan dengan dunia luar. Zuse
juga menemukan apa yang mungkin menjadi bahasa komputer tingkat tinggi
pertama, “Plankalkul”, walaupun ini juga tidak dikenal diluar Jerman.
Sumber : esetiawan.wordpress.com/2008/07/28/sejarah-komputer-3/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar