Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), Resensi adalah pertimbangan atau pembicaraan tentang
buku; ulasan buku.
Secara etimologi, “Resensi” berasal dari bahasa Latin,
yaitu dari kata kerja “revidere” atau “recensere”. Artinya melihat kembali,
menimbang, atau menilai. Arti yang sama untuk istilah itu dalam bahasa Belanda
dikenal dengan “recensie”, sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan
istilah “review”. Tiga istilah itu mengacu pada hal yang sama, yakni mengulas
buku.
Berikut ini Definisi,
Arti dan Pengertian Resensi Menurut Beberapa Para Ahli
WJS. Poerwadarminta (dalam Romli, 2003:75)
mengemukakan bahwa resensi secara bahasa sebagai pertimbangan atau perbincangan
tentang sebuah buku yang menilai kelebihan atau kekurangan buku tersebut,
menarik-tidaknya tema dan isi buku, kritikan, dan memberi dorongan kepada
khalayak tentang perlu tidaknya buku tersebut dibaca dan dimiliki atau dibeli.
Perbincangan buku tersebut dimuat di surat kabar atau majalah.
Saryono (1997:56)
menjelaskan Pengertian Resensi sebagai sebuah tulisan berupa esai dan bukan
merupakan bagian suatu ulasan yang lebih besar mengenai sebuah buku. Isinya
adalah laporan, ulasan, dan pertimbangan baik-buruknya, kuat-lemahnya,
bermanfaat-tidaknya , benar-salahnya, argumentatif- tidaknya buku tersebut.
Tulisan tersebut didukung dengan ilustrasi buku yang diresensi, baik berupa
foto buku atau foto copi sampul buku.
Contoh resensi
- Contoh Resensi Novel Lupus Kecil “Iiih Takuuut !!"
1. Identitas
Novel Lupus Kecil “Iiih Takuuut !!”
Lupus
Sang Idola
Judul : Lupus Kecil “Iiih Takuuut !!”
ISBN : 979-655-972-2
Pengarang : Hilman Hariwijaya dan Boim Lebon
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun
Terbit : 21 Maret 2001
Berat : 199 gram
Dimensi : 144 halaman, 18 cm
Kategori : Anak dan Remaja
Harga : 25.000
2. Tujuan Meresensi Novel - Contoh
Resensi Novel Lupus Kecil “Iiih Takuuut !!”
Banyak
orang (teman-teman) yang telah mengatakan bahwa buku ini bagus kepada saya,
maka dari itu saya menjadi penasaran dan ingin membacanya. Setelah saya baca
ternyata buku ini tidak hanya sekedar bagus tetapi “sangat bagus”, karena keluarga
merupakan bagian terpenting dalam sebuah kehidupan, maka sayangilah keluarga
dan teman-temanmu karena merekalah yang selalu ada ketika kita membutuhkan.
3. Pokok-pokok Isi Novel (Unsur Instrinsik)
- Contoh Resensi Novel Lupus Kecil “Iiih Takuuut !!”
1. Tema : Kehidupan sehari-hari keluarga Lupus
2. Latar :
a. Latar
tempat : rumah Lupus, lapangan, jalan
raya, rumah Windy, took elektronik, rumah Ubu, rumah Happy, sekolah Lupus.
b. Latar
waktu : pagi hari, siang hari, sore
hari, malam hari.
c. Latar
suasan : menyenangkan, menggelikan,
tegang, menyedihkan, lucu, Mengharukan.
3. Penokohan
a. Lupus
: penuh
ide, pandai, lucu, mudah bergaul
b. Lulu
:
kekanak-kanakan, pandai, lucu
c. Papi
:
hemat, tegas,baik hati
d. Mami
:
penyayang anak-anak, bijak
e. Pepno
: lucu,
menyenangkan
f. Iko-Iko
: lucu,
menyenangkan
g. Iwel-Wel
: minder, pemalu
h. Happy
: baik hati,
ramah, menyenangkan
i.
Windy
: penyayang
j.
Kiky
: kekanak-kanakan
k. Ubu
: baik hati, ramah, menyenangkan
4. Alur
: Progresif (maju)
5. Amanat : Keluarga merupakan bagian terpenting
dalam sebuah kehidupan, maka sayangilah keluarga dan teman-temanmu karena
merekalah yang selalu ada ketika kita membutuhkan bantuan.
6. Sudut
pandang : Sudut pandang orang
ketiga serba tahu.
7. Gaya
bahasa : Menggunakan
bahasa yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari sehingga mudah untuk dipahmi
oleh pembaca dan menyenangkan.
4. Nilai-nilai Novel (Unsur Ekstrinsik)
- Contoh Resensi Novel Lupus Kecil “Iiih Takuuut !!”
a. Nilai
Sosial : Lupus gemar menolong temanya yang sedang
membutuhkan, dengan caranya sendiri. Tidak hanya Lupus namun setiap tokoh
saling menolong satu sama lain.
b. Nilai
Budaya : Kehidupan keluarga Lupus sangat mengutamakan kebersamaan seperti
makan bersama di meja makan, saling menghormati, Papi sebagai kepala keluarga
yang selalu mengambil keputusan dalm setiap keadaan.
c. Nilai
Ekonomi : Papi sangat memperhatikan setiap ada urusan keuangan. Papi sebagai kepala
keluarga selalu memperhitungkan urusan keuangan dalam keluarga.
5. Sinopsis - Contoh Resensi Novel Lupus
Kecil “Iiih Takuuut !!”
Sepeda
Iwel-Wel Sendiri Lagi
Lupus akhir-akhir ini sangat senang bersepeda, dia bersepeda dengan sobatnya yaitu Pepno. Lupus mempunyai kawan baru yang bernawa Iwel-Wel dia mempunyai hobi yang aneh yait gemar bersepeda sendirian, berkali-kali Lupus dan Pepno mengajak Iwel-Wel untuk bersepeda bersama namun dia menolak dan enggan menjawab apa alasanya, setelah beberapa waktu akhirnya Iwel-Wel mengaku jika dia malu dengan teman-temanya karena sepeda yang ia miliki sudah jelek dan berbeda jauh dari milik teman-temanya. Lupus meyakinkan Iwel-Wel tetapi ia tetap menolak, sampai suatu saat Iwel-Wel dibelikan sepeda baru oleh ayahnyayang sangat canggih dan bagusnya bukan main, setelah itu gantian Iwel-Wel yang mengajak Lupus dan Pepno main, tetapi mereka berdua menolak dengan berbagai alasan. Namun alasan yang pasti adalah karena mereka merasa maludenga sepeda yang dimiliki Iwel-Wel.
Teve Papi
Papi
Lupus berniatan untuk membeli TV baru yang lebih besar dan bagus dibandingkan
dengan TV lama yang mereka miliki, namun TV lama akan dijual oleh Papi untuk
uang tmbahan membeli TV baru, namun Mami tidak setuju dan mengingikan Tv yang
lama digunakan oleh Luus dan Lulu agar tidak berebut lagi dengan Papi. Sekuat
tenaga Lupus dn Lulu mencari cara agar oran yang akan menawar TV Papi tidak mau
membelinya, mereka memasang jebakan disepanjang rumah, dan yap semua jebakan
berhasil. Namun orang yang akan menawar TV Papi itu keesokan harinya datang
lagi ke rumah ersebut untuk bernegosiasi tentang harga TV dengan Papi, dan
ketika bertemu untuk kedua kalinya Lupus dan Lulu meminta kepada orang itu agar
tidak membeli TV mereka dengan memberikan sogokan berupa berbagai macam makana,
akhirnya orang tersebut mengurungkan niatnya untuk membeli TV Papi.
Happy
dan Sepeda, Lupus dan Sepeda-Sepeda
Happy
teman Lupus satu kelas meminta Lupus untuk mengajarinya naik sepeda. Sebenarnya
Lupus enggan dengan tawaran Happy, namun karena Happy menjanjikan untuk
memberikan honor pada Lupus jika berhasil membuatnya mahir bermain sepeda dalam
waktu satu minggu ini, maka Lupus menerima ajakan Happy karena dia butuh uang
untuk mendaftar lomba lukis. Daam seminggu Lupus menjadi guru Happy, namun tak
ada hasilnya, Happy masih saja jatuh ke got, dan sampai waktunya tibapun Happy
belum kunjung mahir bersepeda, namun Lupus telah meminta bayaranya, dia
membutuhkan uang itu dan berjanji akan membantu Happy dalam mengikuti
Funbike.Dan keesokan harinya Lupus menepati janjinya, dia membantu Happy
mengikuti Funbike dengan cara memegangi sepeda Happy sampai garis finish,
terang sja setelah itu Lupus pegal-pegal, tetapi dia harus segera ke tempat
lomba lukis, ketika sampai disana panitia lomba memberitahukan bahwa anak-anak
harus menggambar sepeda, sontak saja Lupus langsung pingsan.
Malam
Tahun Baru yang Bau
Ketika
itu keluarga Lupus akan merayakan Tahun Baru, namun tidak bersama, mereka akan
merayakanya bersama teman-teman mereka. Ketika siang harinya Papi akan mandi,
air di dalam amar mandi habis dan meminta Mami untuk menyalakannya akan tetapi
tidak bisa, lalu Papi mengecek dan ternyata listrik mati diikuti oleh saluran
air yang juga ikut mati. Semua anggota keluarga Lupus merasa resah karena
mereka harus pergi ke acara mereka masing-masing namun air tak kunjung menyala.
Lalu Papi memutuskan untuk pergi ke rumah saudara mereka yang ada di lain
tempat untuk menumpang mandi, mereka berangkat dengan kondisi bau dan terkena
macet di jalan. Ketika sampai disana mereka tidak menemukan saudara mereka
karena ternyata baru saja pergi untuk merayakan tahun baru sehingga mere
mengurungkan niat untuk pergi.
Jangan Menangis Lagi Ya, Ky
Windy
adalah salah seorang teman Lupus. Pada suatu hari Windy pulang cepat-cepat ke
rumah dan ditemuinya adik kecilnya yaitu Kiky sedang menangis kencang, ternyata
dia tak mau makan. Bibi baru Kiky pun tak berhasil membujuk Kiky untuk makan,
lalu Lupus dan kawan-kawanya lewat depan rumah Windy, seketika itu Lupus
langsung membanyol dan menyebabkan Kiky tersenyum dan mau menelan makanan yang
diberikan oleh Bibinya. Namun ketika Lupus dan kawan-kawanya pulang, Kiky
kembali menangis dan tidak mau makan. Lalu Windy menelpon Lupus dan bertanya
bagaimana cara agar Kiky mau makan, Lupus mengingatkan untuk memberikan
kesenangan-kesenangan Kiky dan ternyata berhasil, Kiky mau makan kembali.
Gara-gara Play Station Sih
Pada
saat itu anak-anak di kompleks rumah Lupus sedang senang-senangnya bermain Play
Station begitupula dengan Lupus, ia menghabiskan waktu dan uang jajanya untuk
bermain. Sudah berulang kali Mami mengingatkan Lupus namun tetap saja tidak
digubris olehnya. Sampai pada suatu saat di kantor Papi ada bazar murah dan
Mami memutuskan untuk mengajak Lupus dan Lulu. Lupus ingin sekali memiliki
sepatu tinggi untuk sekolah, tetapi seketika harapan Lupus runtuh karena Mami
berkata tak akan membelikan Lupus karena Lupus sudah diberikan oleh Papi uang
lebih untuk ditabung, namun uang tersebut sudah dihabiskan Lupus untuk main
Play Station. Dan Lupus tidak dapat membeli kebutuhannya.
Ngeles Berhadiah
Pulang
sekolah, Lupus tak sabar menemui Mami untuk meminta agar didaftarkan bimbingan
belajar. Mami pun setuju akan tetapi ahrus meminta persetujuan Papi untuk
mendaftarkannya. Sepulang dari kantor, Papi memberitahu Mami bahwa Mami
mendapat hadiah dari toko elektronika dan dihimbau untuk mengambilnya hari itu
juga. Sontak Lupus sangat senang mendengarnya dia pikir hadiah yang didapat
akan digunakanya untuk mendaftarkan Bimbel. Papi dan Mami siang itu juga menuju
ke too elektronik yang dimaksud, lalu betapa kagetnya Mami ternyata untuk dapat
mengambil hadiahnya mereka harus membeli produk dengan harga minimal tiga juta
dan hadiahnyapun tidak seberapa. Lalu mereka memutuskan untuk pulang dan
Lupuspun kecewa.
Badut Ulang Tahun
Ubu
adalah teman sekelas Lulu, dia sebentar lagi akan merayakan ulang tahunnya.
Lupus dan Lulu sibuk mencari kado untuk si Ubu. Mereka memutuskan untuk
membelikan Ubu buku dongeng, namun niat itu tidak jadi karena mereka mendapat
hadiah dari badut yang ada di pusat perbelanjaan itu. Setelah sampai rumah Ubu
menelpon Lulu dan memeritahu bahwa dia ingin mendatangkan badut di acara ulang
tahunnya dan dia mminta Lulu untuk mencarikan badut tersebut, seketika
mendengar itu Lupus langsung menyeletuk agar Papi yang menjadi badut, dan benar
Papi mau menjadi badut asal mendaptkan honor. Pada hari yang ditunggu Papi
berdandan seperti badut sungguhan dan dia menghibur anak-anak yang datang meski
pada awalnya agak kaku namun Papi berhasil menghibur semua yang datang. Papi
juga mendapat honor yang diharapkannya. Tetpai ketika sampai rumah, Mami
mengingatkan Papi bahwa ada pertemuan dengan client di kantor, Papi pun tanpa
tunggu apa-apa langsung pergi ke kantor dengan wajah seperti badut, dan ketika
sampai di ruan meeting, seisi ruangan kontan tertawa terbahak-bahakmelihat
Papi.
Kado
Tiba saatnya Happy yang merayakan ulang tahun, ketika itu Lulu sibuk menyiapkan hadiah untuk Happy, dia memutuskan membeli tas sekolah yang dianggapnya sangat cocok untuk Happy. Sedangkan Lupus sama sekali tidak membelikan kado untuk Happy. Ketika datang saatnya untuk merayakan Happy Lulu sangat semangat dan datang awal, berbeda dengan Lupus yang memilih datang telat agar tidak kentara jika tak membawa kado. Namun Lupus mengaku pada Happy jika dia membawa kado. Ketika ulang tahunya Lupus, teman-teman datang ke rumah Lupus untuk memberi kado begitu juga Happy. Ketika dibuka betapa kagetnya Lulu bahwa kado yang diberikan pada Lupus adalah sama dengan kado yang diberikanya untuk Happy. Lulu marah dan ingin bertemu kepada Happy, namun ketika bertemu Lulu pun kaget karena tas yang dimiliki Happy memang ternyata kembar dengan Lupus, ternyata Happy memang sengaja membeli tas yang sama dengan Lupus agar bisa kembaran.
Iiih Takuuut !!
Pada
malam Jumat Kliwon itu Lupus ditinggal oleh Papi, Mami, dan Lulu yang akan
Pergi ke rumah om Imron. Lupus memang awalnya tidak takut, namun lama lama dia
merasa takut karena mendengar suara-suara aneh yang muncul di tenga malamnya.
Lupus kemudian menelpon Pepno untuk tidur di rumahnya, Lupus takut pada ituan,
ituan yang dimaksud adalah setan. Namun sayangnya Pepno tidak dapat ke rumah
Lupus karena tidak diijinkan oleh ibunya. Ketika Lupus hendak kembali ke
kamarnya, ada suara telpon yang misterius dan Lupus pun mengangkatnya. Ketika
diangkat tiba-tiba Lupus pun takut dan berlari ke kamarnya. Terdengar di luar
ada tiga orang yang mengetuk ngetuk kamar Lupus, ternyata Papi, Mami, dan Lulu
semenjak tadi bersembunyi di luarmereka berusaha membangunkan Lupus namun Lupus
tidak dengar akhirnya dibantu oleh pak Satpam dan mereka bisa masuk. Mereka
sebenarnya tidak pergi ke tempat om Imron, tetapi membelikan kadountuk Lupus.
6 6. Biografi
Penulis - Contoh Resensi Novel Lupus Kecil “Iiih Takuuut !!”
Hilman
Hariwijaya yang lahir di Jakarta pada tanggal 25 Agustus memang telah suka
mengarang semenjak remaja, dirinya telah membuat serial Lupus di Majalah HAI,
Hilman mempunyai hobi membaca dan menonton film ini telah sukses menjadi
Section Head Drama. Sedangkan Boim Lebon yang nama aslinya adalah Sudiyanto
pada tanggal 17 Juli juga memiliki hobi dan pekerjaan yang sama dengan Hilman,
sehingga keduanya dapat menciptakan karya Lupus yang menjadi idola setiap
remaja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar