Kali ini saya akan membahas salah satu tempat Misteri Pulau Ceylon , yaitu Sri Pada. Sebuah gunung
setinggi 2.243 meter dari permukaan laut , dan berbentuk kerucut.
Keistimewanya adalah , tepat di puncak Sri Pada ini terdapat sebuahPetrosomatoglyph berbentuk
telapak kaki yang misterius. Mungkin kalian mengatakan ini jejak
telapak Dewa Siwa, atau jejak telapak kaki Sang Buddha, atau malah jejak
telapak kaki Nabi Adam AS. Hmmm, sepertinya kita butuh penegasan dari
pemilik jejak tersebut, supaya masing masing aliran kepercayaan tidak
saling meng-klaim kebenaran kisahnya. Karena hal tersebut tidak mungkin,
jadi mari kita telusuri asal muasalnya. Kita mulai dengan legenda
tentang pulau ceylon/Srilanka itu.
Berbagai Nama Tertua untuk Sri Lanka
Berbagai Nama Tertua untuk Sri Lanka
Suku Indian Kuno menyebut Sri Lanka dengan nama Sieladiba atau ">Pali Sihaladipa
Catatan epigraphic nama ini juga ditemukan dalam kisah Asoka,di distrik Tinnevely ,Tamil Nadu Selatan India. Terpatri pada sebuah Prasasti abad ke 4, Kaisar saat itu Samudragupta menyebut Sri Lanka sebagai Sainhalaka atau Negeri Sinhalas.
Sri lanka memiliki hubungan dengan seluruh Asia, Benua India dan juga sebagian negeri negeri Barat.Catatan perjalanan ">Laksamana
Cheng Ho menunjukkan indikasi jelas bahwa ada hubungan masa lalu dengan
Negeri China, namun hubungan ini berkurang karena perluasan kekuasaan
Eropa ke Samudera Hindia.
Tulisan-tulisan dan Cartography geografi Yunani, Ptolemeus (">Claudes Ptolomeusdari Alexandria)
dari Abad ke-2 AD memberi keterangan lengkap tentang Sri Lanka,
topografi, ekonomi dan budaya, menunjukkan tingkat hubungan antara Sri
Lanka dengan Yunani kuno cukup baik.
Sri Lanka adalah sebuah
peradaban pulau dengan sejarah yang panjang . Posisinya berada dijalur
penting di Jalan Sutra kuno, yang berfungsi sebagai penghubung antara
budaya Timur dan Barat, pulau ini telah memberikan karakter kosmopolitan
sejak zaman pra-Kristen. Dalam prasasti dari Kaisar Maurya dari India pada abad ke-3 SM, Sri Lanka disebut sebagai Tambapani yang artinya sebagai salah satu negara di mana ia telah di-perpanjang masa kebajikannya.
Onesicritus dari Astipalacia , yaitu salah seorang dari konvoi Alexander Agung dalam kampanye ke negeri negeri timur sekitar 326 -323 BC menyebut Sri Lanka sebagaiTaprobana.
Fase-fase sejarah pulau itu dibagi menjadi lima periode sebagai:
1. Sejarah awal periode: 250BC - 500AD
2. Historical Tengah periode: 500AD - 1250AD
3. Historical Akhir Periode - 1: 1250AD - 1600AD
4. Akhir Periode Sejarah - 2: 1600AD - 1800AD
5. Sejarah Modern Periode: 1800AD - 1900AD (Bandaranayake 1986).
Periode ini disusun berdasarkan perubahan gaya luas yang digambarkan dari sejarah praktik seni di Sri Lanka pra-modern.
Wow, begitu tua sekali sejarah
mengenal Sri Lanka ini, kira kira motivasi apa yang membawa mereka ingin
mengenal Sri Lanka? Selain membina jalur hubungan diplomatik,
perdagangan, penyebaran agama dan kekuasaan, ada hal lain yang membuat
pendatang asing ingin datang ke Sri Lanka.
Penemu Jejak Kaki Pertama kali
Umat Buddha yang mendaki puncak Sri Pada, menganggap Maha Sumana Saman sebagai pelindung mereka. Buddhismediperkenalkan ke Sri Lanka selama pemerintahan Raja Devanam Piya Tissa(307-266 SM). Dia adalah cucu Raja Pandukabhaya (437-366 SM), pendiri Pra-Buddha dari Anuradhapura, ibukota Lanka, yang berlangsung selama 1500 tahun sampai pertengahan abad ke-9 Masehi.
Orang pertama yang menemukan tapak itu adalah Raja Valagambahu (104-76 SM), dikisahkan, ketika Raja Valagambu melarikan diri dari perampok perampok bangsaCholian ,ia tiba di suatu hutan liar yang asing di sebuah gunung, hutan yang lebih kini dikenal sebagai "Sri asithi Adaviya" (nama asli jejak kaki), . Dia mendaki sampai ke puncak gunung di antar oleh dewa yang menyamar sebagai rusa.
Setelah saat itu tidak
hanya peziarah biasa tapi Kaum Bangsawan bersama Para Menteri
menghormati Jejak Kaki Sang Buddha dari masa purba. Raja-raja Sinhala sendiri,
dalam masa pemerintahan mereka, telah membuat jalan untuk masyarakat
yang ingin memuja Jejak Kaki Suci setiap tahun dengan mendaki gunung.
Nah, cuma ada satu kisah masa lampau yang menuliskan nama Penemu saja, tidak pernah ditulis dalam suatu kitab suci tentang siapa pemilik Jejak Kaki sebenarnya. Lalu dari mana datangnya cerita tentang Jejak Buddha? dari mana pula datangnya Kisah Adam tiba ke bumi saat di usir dari Syorga, dan berpijak di puncak Sri Pada ini? atau kisah Saint Thomas dan kisah Dewa Siwa. Kalau Kisah Rahwana tentu saja berkaitan dengan epic Ramayana, saya tidak perlu menceritakan dan memberi pendapat lagi.
Gunung Sarandib , Catatan Perjalanan Ibnu Battutah
"Kami melihatnya dari laut pada
hari kesembilan perjalanan kami, dan ketika kami berada di puncaknya,
terlihat awan ada di bawah sana, menutupi pandangan mata ke kaki gunung.
Di puncak terdapat banyak pohon
cemara dan bunga berbagai warna, termasuk bunga mawar merah sebesar
telapak tangan. Ada dua rute jalan menuju puncak, salah satu rute
disebut Baba dan rute yang lain bernama Mama, yang artinya berarti rute Adam danHawa.
Rute Mama mudah dicapai ,
merupakan rute peziarah turun. Rute Baba merupakan pendakian yang sulit
dan terjal. Generasi terdahulu membuat jalan pintas dengan semacam anak
tangga, mereka memasang untaian pagar besi hingga keatas, gunanya untuk
pegangan tangan bagi peziarah. Ada sepuluh untaian, yaitu sepuluh
"Rantai Keteguhan Iman", disebut demikian karena ketika seseorang
mencapai tingkat ini dan melihat ke bawah kaki bukit, hati mereka
dirampas oleh kekhawatiran akan jatuh ke Gua Al-Khidir .
Dari untaian pagar besi
kesepuluh dengan gua al-Khidir dibawah sana berjarak tujuh mil; gua ini
terletak di tempat yang lapang, Taman Mata Air yang juga nama lainnya,
sumber mata air itu penuh ikan, tapi tidak ada orang yang menangkapnya.
Tak jauh dari situ ada dua kolam di kedua sisi jalan.
Dalam gua al-Khidir para
peziarah meninggalkan barang-barang mereka dan naik dua mil ke puncak
gunung mana Jejak Kaki diberkati yaitu Kaki dari ayah kita Adam tepat di
atas batu hitam yang tinggi di sebuah dataran tinggi yang luas.
Jejak yang diberkati ini
tenggelam ke dalam batu cukup dalam, meninggalkan bentuk yang cekung.
Panjangnya sebelas "span". Di tempat jejak Kaki di toreh sembilan buah
lubang , di mana orang kafir peziarah meletakkan persembahan emas,
permata rubi dan mutiara ... "
Begitu Ibnu Battutah menulis tentang Puncak Adam ini. Namun sayangnya ia tidak mengutip satu ayat atau pun Hadist Sahih sebagai acuan ucapannya.
Siapakah Ibnu Battutah ini?
Abu Abdullah Muhammad bin Battutah (24 Februari 1304 - 1368 atau 1377) adalah seorang pengembara bangsa Berber Maroko. Lahir di Tangier,
Maroko antara tahun 1304 dan 1307, pada usia sekitar dua puluh tahun
Ibnu Batutah berangkat haji -- ziarah ke Mekah. Setelah selesai, dia
melanjutkan perjalanannya hingga melintasi 120.000 kilometer sepanjang
dunia Muslim (sekitar 44 negara modern)
Atas dorongan Sultan Maroko, Ibnu Batutah mendiktekan beberapa perjalanan pentingnya kepada seorang sarjana bernama Ibnu Juzay, yang ditemuinya ketika sedang berada di Iberia. Meskipun mengandung beberapa kisah fiksi, Rihlah merupakan catatan perjalanan dunia terlengkap yang berasal dari abad ke-14.
Hampir semua yang diketahui tentang
kehidupan Ibnu Batutah datang dari dirinya sendiri. Meskipun dia
mengklaim bahwa hal-hal yang diceritakannya adalah apa yang dia lihat
atau dia alami, kita tak bisa tahu kebenaran dari cerita tersebut. Begitu yang tertulis di Wikipedia.
Kutipan perjalanannya menurut Wikipedia:
.".........Mengikuti perubahan arah angin, dia bersama kapal yang ditumpanginya kembali keArab selatan. Setelah menyelesaikan petualangannya, sebelum menetap, ia berkunjung keOman dan Selat Hormuz. Setelah selesai, ia berziarah ke Mekah lagi. Setelah setahun di sana, ia memutuskan untuk mencari pekerjaan di kesultanan Delhi. Untuk keperluan bahasa, dia mencari penterjemah di Anatolia. Kemudian di bawah kendali Turki Saljuk, ia bergabung dengan sebuah rombongan menuju India........."
Saya potong sampai disitu, sebab dari
India inilah kemungkinan dia menyeberang ke Pulau Sri Lanka dan mendaki
ke puncak Sri Pada. Namun ini hanya menjelaskan tentang perjalanannya
saja. Tidak saya temukan satu Ayat dari Al-Quran yang menguatkan
pendapatnya. Lalu jika ada pernyataan atau ucapan seorang pengembara
tanpa bukti kuat, apakah kita harus percaya? Tidak bagi saya dan
Wikipedia. Bagaimana dengan pembaca?
" Tradisi Islam percaya bahwa Puncak Adam (Sri Pada) di Sri Lanka memiliki Jejak Kaki Adam",
Perhatikan kata Tradisi,
apakah tradisi bisa dijadikan patokan kuat pernyataan diatas? tidak.
Karena tradisi merupakan tekhnik penyebaran kisah oral yang rawan
kesalahan dan penambahan sehingga keutuhan kejadian sebenarnya menjadi
sangat buram. Contoh, Legenda Danau Toba, atau Danau Tiga Warna bukankah
tradisi dari mulut ke mulut yang menulis kisahnya? coba minta pada
warga asli situs tersebut untuk menunjukkan Kitab Sahih-nya kalau ada.
Al-Baqarah-2
37. Kemudian Adam
menerima beberapa kalimat[40] dari Tuhannya, maka Allah menerima
taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
Keterangan[40]. Tentang beberapa kalimat (ajaran-ajaran) dari Tuhan yang diterima oleh Adam sebahagian ahli tafsir mengartikannya dengan kata-kata untuk bertaubat.
Jadi Nabi Adam bukan berdiri
dengan satu kaki di Puncak Sri Pada selama 1000 tahun untuk bertaubat
atas dosanya. Sebelum di kirim ke bumi, Adam sudah di ampuni dosanya
yaitu dengan kalimat kalimat(doa) ampunan dari Allah SWT
Bagaimana jika ada umat
Kristiani menyebutkan hal yang sama? okay, mari kita lihat apa kata
Kitab Suci Kristen dan Yahudi tentang Jejak Adam ini.
Kisah tentang Adam terdapat
dalam Kitab Kejadian pada Torah dan Alkitab pasal 2 dan 3, dan sedikit
disinggung pada pasal 4 dan 5. Beberapa rincian lain tentang
kehidupannya dapat ditemukan dalam kitab-kitab apokrif, seperti Kitab
Yobel, Kehidupan Adam dan Hawa, dan Kitab Henokh. Menurut pasal pasal
dan Kitab Kitab itu, Adam diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Adam
kemudian ditempatkan di dalam Taman Eden yang berarti tanah daratan,
terletak di hulu Sungai Pison, Gihon, Tigris, dan Efrat ( di sekitar
wilayah Irak saat ini ) , Adam bahkan hanya hidup selama 930 tahun saja.
Nah cukup jelas bukan?. Penulis kisah Adam di Wikipedia itu membuat statemen unik yang berbunyi :
Nah cukup jelas bukan?. Penulis kisah Adam di Wikipedia itu membuat statemen unik yang berbunyi :
"Menurut
legenda, setelah diusir dari Taman Eden, Adam pertama kali menjejakkan
kakinya di muka bumi di sebuah gunung yang dikenal sebagai Puncak Adam
atau Al-Rohun yang kini terdapat di Sri Lanka."
Dia tampak ragu ragu menuliskannya. Sekali lagi perhatikan penebalan frasa, "menurut legenda" ... disini
lah letak pemahaman yang rancu atas asal muasal terjadinya suatu tempat
atau objek kasat mata yang tidak diketahui PASTI siapa pembuatnya.
Apakah kalian percaya kalau saya bilang Pulau Batam tercipta dari Kalajengking Raksasa zaman purba hanya karena bentuknya terlihat mirip kalajengking? itu juga bisa menjadi Legenda jika di ceritakan terus menerus dengan alur kisah yang meyakinkan dan tersebar ke seluruh bumi pada masa lampau.
Apakah kalian percaya kalau saya bilang Pulau Batam tercipta dari Kalajengking Raksasa zaman purba hanya karena bentuknya terlihat mirip kalajengking? itu juga bisa menjadi Legenda jika di ceritakan terus menerus dengan alur kisah yang meyakinkan dan tersebar ke seluruh bumi pada masa lampau.
Jadi bagi saya, misteri
Jembatan Rama dan Jejak Kaki di Puncak Sri Pada tetap menjadi Misteri
Alam yang belum terpecahkan. Sebab sampai kapan pun Dewa Siwa, Sang Buddha , Saint Thomas dan Nabi Adam As tidak
bisa disebut sebagai pemilik objek tersebut. Karena masing masing figur
adalah sosok yang berbeda , sementara jejaknya yang ditinggalkan hanya
satu.
Empat Versi Yang Berbeda
Nah hebat bukan? ada empat pendapat dari empat agama berbeda yang masing masing diakui sebagai pembuatnya. Lalu, apa mereka bergantian menempelkan kakinya ditempat yang sama? ah tidak mungkin kan?
Kenapa orang orang pintar masa kini bermain petak umpat dengan satu jejak telapak kaki? Saya malah cenderung keduanya suatu kreasi alam atau justru struktur buatan saja. Manusia lah yang menambahkan bumbu bumbu cerita manis dengan kepentingan agama masing masing di balik historisnya.
Bukan kah peradaban masa lalu sangat erat dengan hal hal berbau mistis, pemujaan dewa dewa dan berhala?. Pemujaan terhadap suatu benda yang di anggap suci tanpa statement resmi dari Allah SWT adalah perbuatan Syirik dan salah satu dosa besar yang tidak terampuni. Para pelakunya disebut Musryik.
Empat Versi Yang Berbeda
1- Hindu, nama gunung tersebut Sivan Adi Padham, itu nama tarian indah dari Dewa Siwa yang meninggalkan jejak kaki raksasa (panjang 1.73 meter , lebar 0.79 meter).
2- Buddha, jejak itu ditinggalkan oleh Sang Buddha saat kedatangan ketiga yang melegenda dan terakhir kali ke Sri Lanka. Jejak sebenarnya terpatri pada sebuah batu safir yang lebih besar dibawah tanda jejak yang ada saat ini.
3- Kristen, ketika Kristen Portugis datang ke pulau ini di abad ke-16 mereka mengklaim kesan tersebut sebagai tapak kaki Saint Thomas, yang menurut legenda adalah orang pertama yang membawa agama Kristen masuk ke Sri Lanka.
4- Islam, itu adalah jejak Nabi Adam (AS) di
mana ia berdiri dengan satu kaki selama seribu tahun untuk penebusan
dosa . Ketika Nabi Adam (AS) diusir dari surga, Allah SWT menempatkan
dia di puncak gunung untuk mengurangi keterkejutannya akan dunia .
Puncak ini menjadi tempat di bumi yang paling mirip seperti surga .
Nah hebat bukan? ada empat pendapat dari empat agama berbeda yang masing masing diakui sebagai pembuatnya. Lalu, apa mereka bergantian menempelkan kakinya ditempat yang sama? ah tidak mungkin kan?
Kenapa orang orang pintar masa kini bermain petak umpat dengan satu jejak telapak kaki? Saya malah cenderung keduanya suatu kreasi alam atau justru struktur buatan saja. Manusia lah yang menambahkan bumbu bumbu cerita manis dengan kepentingan agama masing masing di balik historisnya.
Bukan kah peradaban masa lalu sangat erat dengan hal hal berbau mistis, pemujaan dewa dewa dan berhala?. Pemujaan terhadap suatu benda yang di anggap suci tanpa statement resmi dari Allah SWT adalah perbuatan Syirik dan salah satu dosa besar yang tidak terampuni. Para pelakunya disebut Musryik.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Tiadalah sepatutnya bagi nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam.” (Q.S. At Taubah [9]: 113)
“Tiadalah sepatutnya bagi nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam.” (Q.S. At Taubah [9]: 113)
referensi: http;//wikipedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar