“….. Dan Kami ciptakan dari air segala sesuatu yang hidup…..” (Q.S. Al Anbiya:30)
Dalam kitab-kitab tafsir klasik, ayat tadi diartikan bahwa tanpa air
semua akan mati kehausan. Tetapi di Jepang, Dr. Masaru Emoto dari
Universitas
Yokohama dengan
tekun melakukan penelitian tentang perilaku air. Air murni dari mata air
di Pulau Honshu didoakan secara agama Shinto, lalu didinginkan sampai
-5oC di laboratorium, lantas difoto dengan
mikroskop elektron dengan
kamera kecepatan tinggi.
Ternyata molekul air membentuk kristal segi enam yang indah. Percobaan
diulangi dengan membacakan kata, “Arigato (terima kasih dalam bahasa
Jepang)” di depan botol air tadi. Kristal kembali membentuk sangat
indah. Lalu dicoba dengan menghadapkan tulisan huruf Jepang, “Arigato”.
Kristal membentuk dengan keindahan yang sama. Selanjutnya ditunjukkan
kata “setan”, kristal berbentuk buruk. Diputarkan musik
Symphony Mozart, kristal muncul berbentuk bunga. Ketika musik heavy metal diperdengarkan, kristal hancur.
Ketika 500 orang berkonsentrasi memusatkan pesan “peace” di depan
sebotol air, kristal air tadi mengembang bercabang-cabang dengan
indahnya. Dan ketika dicoba dibacakan
doa Islam, kristal bersegi enam dengan
lima cabang daun muncul berkilauan. Subhanallah.
Dr. Emoto akhirnya berkeliling dunia melakukan percobaan dengan air di
Swiss, Berlin, Prancis, Palestina, dan ia kemudian diundang ke Markas
Besar PBB
di New York untuk
mempresentasikan temuannya pada bulan Maret 2005 lalu. Ternyata air bisa
“mendengar” kata-kata, bisa “membaca” tulisan, dan bisa “mengerti”
pesan. Dalam bukunya The Hidden Message in Water, Dr. Masaru Emoto
menguraikan bahwa air bersifat bisa merekam pesan, seperti pita magnetik
atau compact disk.
Semakin kuat konsentrasi pemberi pesan, semakin dalam pesan tercetak di
air. Air bisa mentransfer pesan tadi melalui molekul air yang lain.
Barangkali temuan ini bisa menjelaskan, kenapa air putih yang didoakan
bisa menyembuhkan si sakit. Dulu ini kita anggap musyrik, atau paling
sedikit kita anggap sekadar sugesti, tetapi ternyata molekul air itu
menangkap pesan doa kesembuhan, menyimpannya, lalu vibrasinya merambat
kepada molekul air lain yang ada di tubuh si sakit.
Tubuh manusia memang 75% terdiri atas air. Otak 74,5% air. Darah 82%
air. Tulang yang keras pun mengandung 22% air. Air putih galon di rumah,
bisa setiap hari didoakan dengan khusyu kepada Allah, agar anak yang
meminumnya saleh, sehat, dan cerdas, dan agar suami yang meminum tetap
setia. Air tadi akan berproses di tubuh meneruskan pesan kepada air di
otak dan pembuluh darah. Dengan izin Allah, pesan tadi akan dilaksanakan
tubuh tanpa kita sadari. Bila air minum di suatu kota didoakan dengan
serius untuk kesalehan, insya Allah semua penduduk yang meminumnya akan
menjadi baik dan tidak beringas. Rasulullah saw. bersabda, “Zamzam lima
syuriba lahu”, “Air zamzam akan melaksanakan pesan dan niat yang
meminumnya”. Barangsiapa minum supaya kenyang, dia akan kenyang.
Barangsiapa minum untuk menyembuhkan sakit, dia akan sembuh. Subhanallah
… Pantaslah air zamzam begitu berkhasiat karena dia menyimpan pesan doa
jutaan manusia selama ribuan tahun sejak Nabi Ibrahim a.s.
Bila kita renungkan berpuluh ayat Al Quran tentang air, kita akan
tersentak bahwa Allah rupanya selalu menarik perhatian kita kepada air.
Bahwa air tidak sekadar benda mati. Dia menyimpan kekuatan, daya ekam,
daya penyembuh, dan sifat-sifat aneh lagi yang menunggu disingkap
manusia. Islam adalah agama yang paling melekat dengan air. Shalat wajib
perlu air wudlu 5 kali sehari. Habis bercampur, suami istri wajib
mandi. Mati pun wajib dimandikan. Tidak ada agama lain yang mengharuskan
(baca: mewajibkan) memandikan jenazah. Tetapi kita belum melakukan
zikir air. Kita masih perlakukan air tanpa respek. Kita buang secara
mubazir, bahkan kita cemari. Astaghfirullah.
Seorang ilmuwan Jepang telah merintis. Ilmuwan muslim harus melanjutkan kajian kehidupan ini berdasarkan Al Quran dan hadis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar