Teringat zaman kecil dulu, bermain bersama teman. Keriangan anak yang
bisa terdengar ramai ketika bermain bersama. Permainan yang mengasah
kerja sama dan kekompakan. Ingat dulu saat bermain gobak sodor,
apakah sama namanya dengan di daerahmu? Jadi bermain di salah satu
halaman rumah orang yang luas, lalu di buat garis di tanah dengan
dibentuk kotak-kotak. Ada tim penjaga dan pemain, si penjaga menjaga di
sepanjang garis yang dijaganya agar tim pemain tidak masuk. Si pemain
mulai dari depan, mencoba melewati jagaan tim penjaga dan kembali lagi
ke depan tanpa disentuh oleh penjaga. Sulit memang membayangkannya kalau
belum pernah, tapi saya yakin sebagian anak yang hidup didesa pernah
mencoba permainan ini.
Ternyata permainan tersebut bisa dikategorikan olah raga
loh.. Ada aktivitas fisik yang teratur dan terencana. Olah raga juga
bisa berbentuk permainan tim atau individu dan kompetisi yaitu ada yang
menang dan kalah. Jadi permainan adalah salah satu olah raga, tentunya
permainan yang memakai gerakan anggota tubuh (jasmani), ataupun bisa
juga rohani yang contohnya catur.
Muncullah istilah olah raga tradisional, yaitu olah raga asli ada di
Indonesia dan mungkin setiap daerah olah raga yang populer dan antara
daerah satu dengan yang lain berbeda. Ada olah raga tradisional yang
sudah populer di tingkat nasional tetapi ada juga masih banyak yang
dikenal hanya di daerah asal. Contoh olah raga tradisional yang populer
dan mulai mendunia sepak takraw dan silat. Keberadaan olah raga
tradisional bisa semakin lama semakin terdesak dan tersisihkan oleh
jenis olah raga yang lain yang populer di dunia semisal sepak bola,
basket, tenis dan sebagainya. Memang arus globalisasi tidak bisa
dihindari, yang terpenting adalah bagaimana olah raga tradisional itu
bisa lestari dan berkembang.
Memang apapun jenisnya, olah raga itu bisa mendatangkan manfaat bagi
pelakunya untuk kesehatan fisik dan mental, termasuk itu jenis olah raga
dari dunia (negara) lain. Tetapi pasti ada keinginan dan nilai lebih
ketika mampu hidup sehat dengan berolah raga tetapi juga mampu
melestarikan dan mengembangkan olah raga (permainan) tradisional. Tidak
hanya menjadi orang atau bangsa yang latah dengan mengikuti orang lain
yang dianggapnya itu populer, keren atau modern dan menganggap olah raga
tradisional itu kuno.
Beberapa olah raga tradisional yang dikenal secara nasional antara lain:
1. Betengan
Permainan Betengan sesuai dengan namanya berasal dari kata
beteng yang berarti Benteng. Permainan ini boleh dibilang menjadi salah
satu dari permainan favorit di masa anak-anak SD, di sekolahan pun tak
jarang dimainkan. Mengutip dari tulisan Ahmad Fikriatif,
Betengan adalah permainan yang menuntut kecepatan dan ketangkasan
khususnya dalam berlari. Tak luput pula unsur strategi yang kental.
Permainan yang berasal dari bahasa Jawa yang di-Indonesiakan ini
dilakukan dengan membagi peserta menjadi dua tim. Masing-masing kelompok
kemudian memilih sebuah benteng yang biasanya disimbolkan dengan tiang
atau pilar. Jarak antar benteng satu dengan benteng lain umumnya tidak
terlalu jauh. Misi permainan ini adalah merebut benteng pertahanan
lawan. Oleh karenanya, setiap kelompok juga memiliki tugas untuk
mempertahankan bentengnya masing-masing sekaligus menyerbu benteng
lawan.
Jika dicermati betengan tidak hanya sekedar permainan, tetapi di
dalamnya terkandung nilai-nilai yang dapat dijadikan acuan dalam
bersikap dan berperilaku. Nilai-nilai itu antara lain: kompetitif,
tolong-menolong, dan sportivitas.
2. Pencak Silat
Pencak Silat yang kini telah secara resmi masuk sebagai cabang olah raga
dalam pertandingan internasional, khususnya dipertandingkan dalam SEA
Games ini adalah olah raga tradisional Indonesia. Tetapi di Indonesia
sendiri pencak silat masih kalah populer dibandingkan dengan Taekwondo
dan Karate. Sungguh amat disayangkan sekali.
Selain ada aspek budaya, di dalam pencak silat juga ada aspek olah
raga, aspek fisik dalam pencak silat ialah penting. Pesilat mencoba
menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh. Kompetisi ialah bagian aspek
ini. Aspek olah raga meliputi pertandingan dan demonstrasi bentuk-bentuk
jurus, baik untuk tunggal, ganda atau regu.
3. Sepak Takraw
Mengutip dari wikipedia
sepak takraw juga merupakan salah satu olah raga asli Indonesia. Pada
era 1940-an permainan bola keranjang ini mulai menggunakan jaring dan
peraturan angka, serta para pemain tidak lagi berdiri membentuk
lingkaran tetapi dimainkan di lapangan ganda badminton. Dan pada masa
sekarang bola yang digunakan tidak lagi yang terbuat dari rotan tetapi
yang terbuat dari fiber.
Dalam Permainan sepak takraw, dimainkan oleh dua regu (satu regu ada 3
pemain) yang berhadapan dan dipisahkan oleh jaring (net) pada bagian
tengah Lapangan yang berbentuk persegi empat panjang dan rata seperti
dalam permainan badminton. Tangan adalah bagian tubuh yang tidak boleh
tersentuh bola, dan bagian tubuh yang terutama digunakan untuk menyentuh
bola adalah kaki dan kepala. Tujuan dari setiap regu adalah
mengembalikan bola sedemikian rupa sehingga dapat jatuh di lapangan
lawan atau menyebabkan lawan membuat pelanggaran.
Tentunya masih banyak lagi olah raga tradisional yang ada di negeri
ini. Ada congklak/dakon, dagongan, gasing, karapan sapi, patok lele dan
sebagainya. Itu semua adalah olah raga yang sudah ada sejak zaman dahulu
kala. Olah raga itu hidup di tengah-tengah masyarakat dengan dijiwai
semangat dan sportivitas. Kita tidak bisa membayangkan kalau
generasi selanjutnya setelah kita, 10, 20 atau 50 tahun lagi tidak
mengetahui dan mengerti olah raga itu. Bukankah itu tidak hanya sebagai
media mendapatkan kebugaran dan kesehatan, lebih dari itu olah raga
tradisional dengan beragam permainannya adalah karakter sebagai
identitas bangsa dan pemersatu nusantara.
Sudah saatnya masing-masing daerah menggali dan mengembangkan olah raga tradisionalnya. Mengutip dari Festival Olahraga Rekreasi Nasional alasanya adalah. Pertama,
tentu saja agar olah raga tersebut dapat terus diwariskan kepada
generasi selanjutnya sebagai warisan kekayaan budaya bangsa. Jangan
sampai warisan tersebut hilang dan musnah.
Kedua, dengan terdokumentasi dan tersosialisasikannya olah
raga tradisional tersebut, maka ia akan dikenal sebagai olah raga yang
berasal dari bangsa Indonesia. Hal ini menjadi penting tatkala saat ini
Organisasi PBB untuk Pendidikan, Ilmu dan Budaya, UNESCO, mulai
mendokumentasikan kebudayaan seluruh negara di dunia sebagai warisan
kebudayaan dunia (world heritage).
Ketiga, tentu saja kita boleh berharap bahwa pada suatu hari
nanti, beberapa olah raga tradisional Indonesia akan dipertandingkan di
ajang olympiade internasional (Olympic Games). Bukankah semua
jenis olah raga yang dipertandingkan di olympiade saat ini pada awalnya
adalah olah raga tradisional di negara asalnya? Bukan tidak mungkin bila
kita serius mengembangkan jenis olah raga tradisional yang kita miliki
dapat dipertandingkan di tingkat nasional bahkan internasional.
Salah satu cara melestarikan dan mengembangkan olah raga
tradisional adalah dengan melalui pendidikan, yaitu misalnya dengan
memasukannya di kurikulum pendidikan jasmani dan kesehatan. Dengan
terintegrasi dengan pendidikan formal akan lebih mudah untuk mengenalkan
dan mempopulerkan olah raga tradisional di kalangan pemuda atau remaja.
Selain itu bisa juga melalui event atau kegiatan baik di
tingkat daerah atau nasional yang mempertandingkan olah raga-olah raga
tradisional. Tentunya tujuan akhirnya adalah kelestarian budaya dan
identitas bangsa.
Warga Main Hakim Sendiri Karena Hakim Sering Main- Main
11 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar